Senin, 26 Oktober 2015
Dalam proses pengolahan makanan biasanya tidak hanya ada 1 proses. Biasanya satu proses berlanjut ke proses lain. Tujuan kita melakukan pengolahan makanan yaitu agar makanan memiliki daya simpan (tidak mudah busuk/basi) dan memiliki nilai tambah kalau dikonsumsi (rasanya makin enak, dsb).
Contoh proses pengolahan bahan pangan dalam pembuatan tepung tapioka:
1. Pencucian dan Pengupasan Singkong
Singkong akan dimasukkan ke dalam alat tersebut dan kemudian akan disemprot dengan air. Alat tersebut memiliki poros ditengah sehingga alat akan berputar. Singkong yang ada di dalam akan saling tumpang tindih sehingga kulit ari dari singkong akan terkupas.
2. Pemarutan singkong
Singkong yang telah terkupas dan dicuci akan masuk ke dalam alat ini. Cara kerja alat ini mirip dengan alat pencuci dan pengupas. Alat ini akan berputar sesaui porosnya. Perbedaannya, pada dinding-dinding alat ini terdapat pisau. Sehingga setelah keluar dari alat ini, singkong akan berbentuk seperti bubur.
3. Pemisahan cairan dan hasil kering
Singkong yang seperti bubur kemudian di masukkan ke dalam mesin penyaring sentifugal
Alat ini akan berputar secara cepat sehingga partikel-partikel yang lebih berat akan keluar sehingga akan pada akhirnya hanya tersisa hasil yang diinginkan.
4. Hasil dari mesin sentrifugal akan dicampur dengan air kemudian dilakukan ekstraksi untuk memisahkan ampas dan sari singkong. Ampas singkong bisa menjadi pakan ternak setelah dicampur dengan kulit ari singkong yang sudah dikupas pada tahap 1.
5. Sari dari ekstraksi tadi kemudian dimasukkan ke separator.
Alat ini digunakan untuk memisahkan sari dari protein agar tepung tidak mudah membusuk. Hasilnya akan didapatkan larutan protein yang dapat dicampurkan dengan air pada proses 4. Selain larutan protein didapatkan juga tapioka yang encer.
6. Pengentalan tapioka cair
Tapioka cair dimasukkan kembali ke mesin sentrifugal sehingga air dan tapioka terpisah. Sisa air yang terpisah juga ditambahkan ke proses 4.
7 Penggilingan dan tapioka dimasukkan ke dalam oven.
Dalam pembuatan tapioka, hanya dapat dihasilkan 20% berat tapioka dari total keseluruhan bahan awal. Misalnya pada awalnya terdapat 100 kg singkong. Tepung tapioka yang dapat terbentuk adalah 20 kg.
Tahap pengolahan biji kopi:
1. Pemetikkan
2. Pemilihan/sortir
Pemilihan biji kopi dapat dilakukan menggunakan mesin sortek (sortir teknologi) yang berdasarkan menggunakan pantulan cahaya yang dipantulkan oleh biji kopi. Pantulan tersebut akan ditangkap oleh sensor. Biji kopi biasanya dibendakan menjadi biji kopi yang berwarna merah dan yang berwarna hijau. Biji kopi yang berwarnah merah biasanya menggunakan proses basah dan yang hijau biasanya menggunakan proses kering.
3. proses
Proses pengolahan kopi dapat dibedakan menjadi 2 cara, yaitu:
- Cara kering:
biji kopi yang sudah dipetik langsung dijemur kemudian kulit biji kopi dikupas. Di daerah pedesaan, pengupasan kulit biji kopi dilakukan dengan cara meletakkan biji kopi dijalan hingga digilas oleh mobil yang lewat. Cara ini sekaligus digunakan untuk menggiling biji kopi.
- Cara basah:
Biji kopi yang sudah dipetik kemudian direndam dalam air. Di dalam air terdapat mikroba sehingga biji kopi mengalami fermentasi dan terbentuk aroma khas pada biji kopi. Namun fermentasi biji kopi harus diperhatikan agar tidak terjadi over fermented. Jika terjadi over fermented, pada biji kopi akan tercium aroma alkohol. Biji kopi yang dihasilkan pada proses ini biasanya memiliki harga jual lebih tinggi karena memerlukan kontrol khusus. Setelah direndam, biji kopi akan dikeringkan.
Dalam industri pangan, dikenal sebuah flowchart atau pohon industri yang berisi proses pengolahan bahan pangan dari awal hingga akhir.
Tips untuk membuat flowchart:
1. Dalam pembuatan flowchart harus jelas pemilihannya. Misal dalam flowchart kita memilih menuliskan prosesnya. Seterusnya yang ditulis adalah proses. Tidak boleh menuliskan hal lain selain proses di dalam flowchart tersebut.
2. Input biasanya berada di kiri atau di atas. Output berada di kanan atau di bawah.
Pengolahan teh dilakukan dengan cara:
1. memetik pucuk daun teh.
2. pucuk yang sudah dipetik kemudian di keringkan
3. Kemudian pucuk teh dilewatkan pada mesin yang memberi kelembaban agar daun teh terfermentasi dan layu. Pada tahap ini akan terbentuk aroma dan warna khas.
4. Kemudian daun teh dikeringkan. Setelah kering, daun teh diinter (digoyang-goyangkan) agar daun teh berbentuk melingkar..
Teh yang difermentasi sampai tuntas akan menghasilkan teh hitam, yang setengah tuntas akan menghasilkan teh hijau. Ada sebuah fase yang berada di antara kedua jenis teh di atas, yaitu teh oolong.
Dalam proses pengolahan makanan biasanya tidak hanya ada 1 proses. Biasanya satu proses berlanjut ke proses lain. Tujuan kita melakukan pengolahan makanan yaitu agar makanan memiliki daya simpan (tidak mudah busuk/basi) dan memiliki nilai tambah kalau dikonsumsi (rasanya makin enak, dsb).
Contoh proses pengolahan bahan pangan dalam pembuatan tepung tapioka:
1. Pencucian dan Pengupasan Singkong
Alat pencuci dan pengupas singkong |
Singkong akan dimasukkan ke dalam alat tersebut dan kemudian akan disemprot dengan air. Alat tersebut memiliki poros ditengah sehingga alat akan berputar. Singkong yang ada di dalam akan saling tumpang tindih sehingga kulit ari dari singkong akan terkupas.
2. Pemarutan singkong
Alat Pemarut Singkong |
3. Pemisahan cairan dan hasil kering
Singkong yang seperti bubur kemudian di masukkan ke dalam mesin penyaring sentifugal
Mesin Penyaring Sentrifugal |
4. Hasil dari mesin sentrifugal akan dicampur dengan air kemudian dilakukan ekstraksi untuk memisahkan ampas dan sari singkong. Ampas singkong bisa menjadi pakan ternak setelah dicampur dengan kulit ari singkong yang sudah dikupas pada tahap 1.
5. Sari dari ekstraksi tadi kemudian dimasukkan ke separator.
Separator |
6. Pengentalan tapioka cair
Tapioka cair dimasukkan kembali ke mesin sentrifugal sehingga air dan tapioka terpisah. Sisa air yang terpisah juga ditambahkan ke proses 4.
7 Penggilingan dan tapioka dimasukkan ke dalam oven.
Dalam pembuatan tapioka, hanya dapat dihasilkan 20% berat tapioka dari total keseluruhan bahan awal. Misalnya pada awalnya terdapat 100 kg singkong. Tepung tapioka yang dapat terbentuk adalah 20 kg.
Tahap pengolahan biji kopi:
1. Pemetikkan
2. Pemilihan/sortir
Pemilihan biji kopi dapat dilakukan menggunakan mesin sortek (sortir teknologi) yang berdasarkan menggunakan pantulan cahaya yang dipantulkan oleh biji kopi. Pantulan tersebut akan ditangkap oleh sensor. Biji kopi biasanya dibendakan menjadi biji kopi yang berwarna merah dan yang berwarna hijau. Biji kopi yang berwarnah merah biasanya menggunakan proses basah dan yang hijau biasanya menggunakan proses kering.
3. proses
Proses pengolahan kopi dapat dibedakan menjadi 2 cara, yaitu:
- Cara kering:
biji kopi yang sudah dipetik langsung dijemur kemudian kulit biji kopi dikupas. Di daerah pedesaan, pengupasan kulit biji kopi dilakukan dengan cara meletakkan biji kopi dijalan hingga digilas oleh mobil yang lewat. Cara ini sekaligus digunakan untuk menggiling biji kopi.
- Cara basah:
Biji kopi yang sudah dipetik kemudian direndam dalam air. Di dalam air terdapat mikroba sehingga biji kopi mengalami fermentasi dan terbentuk aroma khas pada biji kopi. Namun fermentasi biji kopi harus diperhatikan agar tidak terjadi over fermented. Jika terjadi over fermented, pada biji kopi akan tercium aroma alkohol. Biji kopi yang dihasilkan pada proses ini biasanya memiliki harga jual lebih tinggi karena memerlukan kontrol khusus. Setelah direndam, biji kopi akan dikeringkan.
Dalam industri pangan, dikenal sebuah flowchart atau pohon industri yang berisi proses pengolahan bahan pangan dari awal hingga akhir.
Contoh flowchart pada bidang pangan |
1. Dalam pembuatan flowchart harus jelas pemilihannya. Misal dalam flowchart kita memilih menuliskan prosesnya. Seterusnya yang ditulis adalah proses. Tidak boleh menuliskan hal lain selain proses di dalam flowchart tersebut.
2. Input biasanya berada di kiri atau di atas. Output berada di kanan atau di bawah.
Pengolahan teh dilakukan dengan cara:
1. memetik pucuk daun teh.
2. pucuk yang sudah dipetik kemudian di keringkan
3. Kemudian pucuk teh dilewatkan pada mesin yang memberi kelembaban agar daun teh terfermentasi dan layu. Pada tahap ini akan terbentuk aroma dan warna khas.
4. Kemudian daun teh dikeringkan. Setelah kering, daun teh diinter (digoyang-goyangkan) agar daun teh berbentuk melingkar..
Teh yang difermentasi sampai tuntas akan menghasilkan teh hitam, yang setengah tuntas akan menghasilkan teh hijau. Ada sebuah fase yang berada di antara kedua jenis teh di atas, yaitu teh oolong.
Comments
Post a Comment