Senin, 2 September 2015
Untuk bertahan hidup, manusia pasti membutuhkan makanan. Dan setiap makanan yang kita konsumsi tentu tidak muncul begitu saja. Makanan yang diperoleh dari produsen pastinya butuh diolah melalui beberapa atau salah satu bentuk proses pengolahan. Macam-macam proses yang ada dalam pengolahan makanan antara lain pengeringan, pemotongan, pemilahan, pengawetan, pengemasan, pencucian, pemanasan/pendinginan. Dalam memproses makanan, salah satu atau beberapa macam proses pengolahan makanan di atas pasti dilibatkan. Berikut adalah penjelasan singkat proses-proses tersebut:
1. Pengeringan
Pengeringan produk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara cepat dan secara lambat. Untuk pengeringan secara lambat atau secara tradisional biasa dapat dilakukan dengan cara menjemur produk yang akan diolah. Contohnya adalah megeringkan padi dengan cara dijemur. Pengeringan secara cepat dapat dilakukan dengan mesin yang akan berputar dengan kecepatan tinggi sehingga akan memisahkkan partikel air dari produk yang kita inginkan.
Perusahaan-perusahaan biasanya lebih menggunakan mesin untuk mengeringkan produk. Hal ini disebabkan oleh karena perusahaan ingin menghemat waktu dan karena jika menggunakan mesin, maka kebersihan produk akan lebih terjamin. Namun, bukan berarti pengeringan secara tradisional hanya membawa dampak buruk. Kadang kala pengeringan secara tradisional akan membuat rasa makanan nantinya lebih baik.
2.Pemotongan
Proses ini juga dapat dilakukan secara tradisional dan modern. Kalau dalam perusahaan-perusahaan kecil, pemotongan dilakukan secara tradisional. Sedangkan dalam perusahaan besar, pastinya menggunakan mesin agar lebih efisien dan lebih cepat.
Proses pemotongan tidak dapat dilakukan dengan sembarangan agar bentuk produk tidak rusak. Misalnya, untuk memotong roti yang panas, tidak dapat menggunakan pisau. Jika kita menggunakan pisau, maka bentuk roti akan rusak. dalam pemotongan roti yang masih panas, kita dapat menggunakan benang tipis.
Contoh lainnya adalah untuk pemotonga daging sapi. Jika kita ingin memotog daginng dengan ukuran yang sama, kita harus membekukan daging tersebut agar bentuk daging tidak berubah saat dipotong yang pada akhirnya akan menyebabkan ukuran potongan daging berbeda satu dengan yang lain.
3. Pemilahan
Dalam pabrik, pemilahan dilakukan oleh mesin. Pemilahan dilakukan dengan cara produk diletakan pada ban berjalan yang kemudian akan berjalan menuju tempat pemilahan. produk akan melewati lubang-lubang dengan berbagai ukuran secara bertahap. Pertama-tama, produk akan melewati lubang yang kecil. Produk yang berukuran kecil akan masuk ke dalam lubang ini dan akan ditampung dalam sebuah wadah. Ban akan terus berjalan mlewati lubang-lubang selanjutnya yang berukuran sedang dan besar.
Pemilahan tidak hanya dilakukan berdasarkan ukuran, tetapi dapat dilakukan dengan kriteria kematangan, warna, dll. Pemilahan dapat dilakukan dengan sesuai kebutuhan.
Pemilahan ini dilakukan karena akan bekaitan dengan proses pemotongan yang menggunakan mesin. Mesin yang digunakan dalam memotong membutuhkan presisi yang tinggi sehingga mesin harus memotong produk yang berukuran sama.
4. Pengawetan
Pegawetan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan digarami, diasapi, fermentasi, sterilisasi, pemanasan, dan menggunakan bahan kimia dalam jumlah yang aman (misalnya asam benzoat).
Contoh pengawetan susu. Susu dapat diawetkan dengan cara dipanaskan di suhu tinggi (Ultra High Temperature) dalam waktu yang singkat untuk membunuh kuman dan bakteri tanpa merusak kandungan susu.
Jenis pengawetan yang lain adalah dengan cara diasinkan. contoh makanan yang menggunakan metode ini adalah ikan asin. Sedangkan contoh untuk metode pengawetan dengan cara diasapi adalah daging asap atau ikan asap.
5. Pengemasan
Pengemasan produk dilakukan pada tahap akhir pemrosesan. Proses ini dilakukan sebelum makanan didistribusikan. Pengemasan produk ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Kadang kala kemasan divakum agar isinya lebih awet dan tahan lama.
6. Pencucian
Pencucian bahan dasar atau produk dilakukan setelah produk datang dari produsen. Pencucian dilakukan agar produk bersih dan terpisah dari zat pengotor yang tidak diinginkan untuk ada dalam hasil akhir.
7. Pemanasan / pendinginan
Pemanasan atau pendinginan suatu produk dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Biasanya tujuan yang ingin dicapai adalah mencapai tekstur, aroma, warna tertentu. Pemanasan dilakukan juga untuk mmasak atau mensterilkan wadah atau produk.
Pendinginan juga dapat dilakukan untuk mengawetkan sesuatu. Untuk menyimpan makanan agar tahan lama, biasa dapat kita masukkan ke dalam freezer.
Untuk bertahan hidup, manusia pasti membutuhkan makanan. Dan setiap makanan yang kita konsumsi tentu tidak muncul begitu saja. Makanan yang diperoleh dari produsen pastinya butuh diolah melalui beberapa atau salah satu bentuk proses pengolahan. Macam-macam proses yang ada dalam pengolahan makanan antara lain pengeringan, pemotongan, pemilahan, pengawetan, pengemasan, pencucian, pemanasan/pendinginan. Dalam memproses makanan, salah satu atau beberapa macam proses pengolahan makanan di atas pasti dilibatkan. Berikut adalah penjelasan singkat proses-proses tersebut:
1. Pengeringan
Pengeringan produk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara cepat dan secara lambat. Untuk pengeringan secara lambat atau secara tradisional biasa dapat dilakukan dengan cara menjemur produk yang akan diolah. Contohnya adalah megeringkan padi dengan cara dijemur. Pengeringan secara cepat dapat dilakukan dengan mesin yang akan berputar dengan kecepatan tinggi sehingga akan memisahkkan partikel air dari produk yang kita inginkan.
Perusahaan-perusahaan biasanya lebih menggunakan mesin untuk mengeringkan produk. Hal ini disebabkan oleh karena perusahaan ingin menghemat waktu dan karena jika menggunakan mesin, maka kebersihan produk akan lebih terjamin. Namun, bukan berarti pengeringan secara tradisional hanya membawa dampak buruk. Kadang kala pengeringan secara tradisional akan membuat rasa makanan nantinya lebih baik.
Contoh pengeringan kerupuk dengan cara tradisional (dijemur) |
contoh mesin pengering |
2.Pemotongan
Proses ini juga dapat dilakukan secara tradisional dan modern. Kalau dalam perusahaan-perusahaan kecil, pemotongan dilakukan secara tradisional. Sedangkan dalam perusahaan besar, pastinya menggunakan mesin agar lebih efisien dan lebih cepat.
Proses pemotongan tidak dapat dilakukan dengan sembarangan agar bentuk produk tidak rusak. Misalnya, untuk memotong roti yang panas, tidak dapat menggunakan pisau. Jika kita menggunakan pisau, maka bentuk roti akan rusak. dalam pemotongan roti yang masih panas, kita dapat menggunakan benang tipis.
Contoh lainnya adalah untuk pemotonga daging sapi. Jika kita ingin memotog daginng dengan ukuran yang sama, kita harus membekukan daging tersebut agar bentuk daging tidak berubah saat dipotong yang pada akhirnya akan menyebabkan ukuran potongan daging berbeda satu dengan yang lain.
Contoh mesin pemotong di pabrik |
3. Pemilahan
Dalam pabrik, pemilahan dilakukan oleh mesin. Pemilahan dilakukan dengan cara produk diletakan pada ban berjalan yang kemudian akan berjalan menuju tempat pemilahan. produk akan melewati lubang-lubang dengan berbagai ukuran secara bertahap. Pertama-tama, produk akan melewati lubang yang kecil. Produk yang berukuran kecil akan masuk ke dalam lubang ini dan akan ditampung dalam sebuah wadah. Ban akan terus berjalan mlewati lubang-lubang selanjutnya yang berukuran sedang dan besar.
Pemilahan tidak hanya dilakukan berdasarkan ukuran, tetapi dapat dilakukan dengan kriteria kematangan, warna, dll. Pemilahan dapat dilakukan dengan sesuai kebutuhan.
Pemilahan ini dilakukan karena akan bekaitan dengan proses pemotongan yang menggunakan mesin. Mesin yang digunakan dalam memotong membutuhkan presisi yang tinggi sehingga mesin harus memotong produk yang berukuran sama.
Contoh mekanisme pemilahan bahan baku berdasarkan ukuran menggunakan mesin |
4. Pengawetan
Pegawetan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan digarami, diasapi, fermentasi, sterilisasi, pemanasan, dan menggunakan bahan kimia dalam jumlah yang aman (misalnya asam benzoat).
Contoh pengawetan susu. Susu dapat diawetkan dengan cara dipanaskan di suhu tinggi (Ultra High Temperature) dalam waktu yang singkat untuk membunuh kuman dan bakteri tanpa merusak kandungan susu.
Jenis pengawetan yang lain adalah dengan cara diasinkan. contoh makanan yang menggunakan metode ini adalah ikan asin. Sedangkan contoh untuk metode pengawetan dengan cara diasapi adalah daging asap atau ikan asap.
Contoh metode pengasapan |
5. Pengemasan
Pengemasan produk dilakukan pada tahap akhir pemrosesan. Proses ini dilakukan sebelum makanan didistribusikan. Pengemasan produk ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Kadang kala kemasan divakum agar isinya lebih awet dan tahan lama.
6. Pencucian
Pencucian bahan dasar atau produk dilakukan setelah produk datang dari produsen. Pencucian dilakukan agar produk bersih dan terpisah dari zat pengotor yang tidak diinginkan untuk ada dalam hasil akhir.
7. Pemanasan / pendinginan
Pemanasan atau pendinginan suatu produk dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Biasanya tujuan yang ingin dicapai adalah mencapai tekstur, aroma, warna tertentu. Pemanasan dilakukan juga untuk mmasak atau mensterilkan wadah atau produk.
Pendinginan juga dapat dilakukan untuk mengawetkan sesuatu. Untuk menyimpan makanan agar tahan lama, biasa dapat kita masukkan ke dalam freezer.
Contoh metode pendinginan |
Comments
Post a Comment