Senin, 7 September 2015
A. Pengolahan Susu Sapi
Pengolahan susu sapi yang kita konsumsi sehari - hari haruslah dikendalikan dan tidak dengan cara sebarangan. Untuk pemerahan susu sapi menggunakan mesin, ada tujuan yang ingin kita capai, yaitu
1. Produce high qulity product (menghasilkan produk bekualitas tinggi).
2. minimize mastitis infection (mengurangi resiko terkena penyakit mastitis).
3. minimize trauma (mengurangi trauma pada sapi).
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum kita memulai pemerahan susu sapi:
1. Sapi harus bebas dari rasa stres.
Sapi yang stres akan menghasilkan kualitas susu yang buruk dan jumlahnya sedikit
2. Menggunakan sarung tangan
Pemerah susu sapi harus menggunakan sarung tangan untk mengurangi resiko infeksi mastitis.
3. Sapi harus bersih
Sapi harus dalam keadaan bersih terutama bagian putingnya agar susu tidak terkontaminasi zat-zat yang tidak diinginkan, seperti tanah.
4. Forestrip
Forestrip dilakukan untuk menguji kualitas susu sapi yang akan diperah.
5. Pre-dip
Puting susu sapi dicelupkan ke sanitizing solution (cairan pembersih) khusus dan dibiarkan selama 30 detik.
6. Dry
Setelah 3 detik, susu sapi dikeringkan menggunakan handuk. Handuk tidak boleh digunakan berulangkali.
7. Attach milking cow machine
Pasang alat pemerah susu sapi dan biarkan hingga waktu yang ditentukan.
8. Remove milking machine
Mesin pemerah dapat lepas secara otomatis. Hal ini untuk mengurangi resiko pemerahan yang berlebihan.
9. Post-dip
Puting susu sapi diceupkan lagi ke dalam sanitizing soution untuk mengurangi resiko puting susu sapi terkontaminasi mastitis.
B. Kandungan Makanan
Pada bahan makanan, kadar air sangat berpengaruh pada kelenturan, tekstur, maupun rasa. Kalau air yang terkandung dalam bahan makanan sangat banyak, maka bahan makanan tersebut bisa saja menjadi sangat lembek. Selain itu, kadar air dalam makanan juga sangat menpengaruhi pada pembusukan makanan.
Pada pengolahan pangan, kita mengenal water activity. Apa itu water activity? Water activity merupakan peran air dalam makanan yang membantu pekerjaan mikroorganisme yang dapat membuat makanan cepat basi atau busuk. Untuk itu, untuk mengawetkan makanan, kita bisa mengurangi kadar air dalam bahan makanan agar kerja mikroorganisme terhambat sehingga memperlambat pembusukan. Pengurangan kadar air dapat kita lakukan dengan cara pemberian garam maupun gula agar air terserap dan kadar air menurun.
Kita bisa mengetahui seberapa besar atau seberapa banyak kandungan air yang terkandung dalam bahan makanan. Kita bisa menggunakan cara kuno maupun cara modern. Untuk cara kuno, kita membutuhkan sebuah cawan yang benar-benar kering dan steril. bahan makanan yang ingin kita teliti harus kita hancurkan dan diletakkan diatas cawan. Kemudian cawan tersebut dipanaskan. Jika kita ingin benar-benar menghilangkan kadar air, kita bisa membakar bahan makanan sampai menjadi abu. Atau bisa juga dengan cara lain, yaitu cawan yang berisi bahan makanan tadi di panaskan hingga 100 derajat celcius kemudian dinginkan. Timbang cawan kemudian panaskan lagi. ulangi tahap-tahap tersebut sampai pada akhirnya berat bahan makanan stabil. Jika kita ingin melakukannya dengan praktis, kita bisa menggunakan metode modern, yaitu dengan menggunakan sensor yang ditempelkan pada bahan makanan.
Selain mengandung air, makanan juga mengandung berbagai jenis kandungan lain, yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan lainnya. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.
Protein merupakan gabungan dari beberapa asam amino. Protein memiliki banyak fungsi. Salah satunya adalah sebagai pembangun sel dan sebagai enzim. Enzim berfungsi sebagai katalis dalam reaksi-reaksi yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya pencernaan. Protein dalam tubuh kita bisa rusak atau mengalami denaturasi jika suhu terlalu tinggi. Denaturasi adalah proses pembukaan ikatan protein sehingga protein menjadi rusak. Kerusakan yang terjadi dapat berupa koagulasi (penggumpalan) protein.
Dalam pembuatan gula pasir, kita mengenal istilah sulfitasi. Sulfitasi merupakan proses pemutihan gula pasir. Cara pembuatan gula pasir juga cukup mudah, yaitu dengan cara menggiling batang tebu. Batang tebu akan menghasilkan cairan yang kita kenal sebagai nira. Kemudian nira dipanaskan hingga mengental. Cairan nira yang telah mengental dimasukkan kedalam mesin pemutar yang akan memisahkan partikel kristal gula dengan sisa cairannya. Sisa cairan tebu ini disebut dengan tetes. Tetes bisa digunakan sebagai bumbu dapur. Sedangkan jika tetes kita panaskan akan menghasilkan karamel.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal berbagai macam ekstrak buah. ekstrak buah ini didapatkan melalui proses ekstraksi. Ekstraksi merupakan proses penarikan sari dari buah. Untuk menarik beberapa sari buah ini dibutuhkan air imbibisi. Air imbibisi merupakan air yang dipakai untuk melarutkan sari pati buah.
A. Pengolahan Susu Sapi
Pengolahan susu sapi yang kita konsumsi sehari - hari haruslah dikendalikan dan tidak dengan cara sebarangan. Untuk pemerahan susu sapi menggunakan mesin, ada tujuan yang ingin kita capai, yaitu
1. Produce high qulity product (menghasilkan produk bekualitas tinggi).
2. minimize mastitis infection (mengurangi resiko terkena penyakit mastitis).
3. minimize trauma (mengurangi trauma pada sapi).
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum kita memulai pemerahan susu sapi:
1. Sapi harus bebas dari rasa stres.
Sapi yang stres akan menghasilkan kualitas susu yang buruk dan jumlahnya sedikit
2. Menggunakan sarung tangan
Pemerah susu sapi harus menggunakan sarung tangan untk mengurangi resiko infeksi mastitis.
3. Sapi harus bersih
Sapi harus dalam keadaan bersih terutama bagian putingnya agar susu tidak terkontaminasi zat-zat yang tidak diinginkan, seperti tanah.
4. Forestrip
Forestrip dilakukan untuk menguji kualitas susu sapi yang akan diperah.
5. Pre-dip
Puting susu sapi dicelupkan ke sanitizing solution (cairan pembersih) khusus dan dibiarkan selama 30 detik.
6. Dry
Setelah 3 detik, susu sapi dikeringkan menggunakan handuk. Handuk tidak boleh digunakan berulangkali.
7. Attach milking cow machine
Pasang alat pemerah susu sapi dan biarkan hingga waktu yang ditentukan.
8. Remove milking machine
Mesin pemerah dapat lepas secara otomatis. Hal ini untuk mengurangi resiko pemerahan yang berlebihan.
9. Post-dip
Puting susu sapi diceupkan lagi ke dalam sanitizing soution untuk mengurangi resiko puting susu sapi terkontaminasi mastitis.
Mesin pemerah susu sapi |
Proses pemerahan susu sapi |
B. Kandungan Makanan
Pada bahan makanan, kadar air sangat berpengaruh pada kelenturan, tekstur, maupun rasa. Kalau air yang terkandung dalam bahan makanan sangat banyak, maka bahan makanan tersebut bisa saja menjadi sangat lembek. Selain itu, kadar air dalam makanan juga sangat menpengaruhi pada pembusukan makanan.
Pada pengolahan pangan, kita mengenal water activity. Apa itu water activity? Water activity merupakan peran air dalam makanan yang membantu pekerjaan mikroorganisme yang dapat membuat makanan cepat basi atau busuk. Untuk itu, untuk mengawetkan makanan, kita bisa mengurangi kadar air dalam bahan makanan agar kerja mikroorganisme terhambat sehingga memperlambat pembusukan. Pengurangan kadar air dapat kita lakukan dengan cara pemberian garam maupun gula agar air terserap dan kadar air menurun.
Kita bisa mengetahui seberapa besar atau seberapa banyak kandungan air yang terkandung dalam bahan makanan. Kita bisa menggunakan cara kuno maupun cara modern. Untuk cara kuno, kita membutuhkan sebuah cawan yang benar-benar kering dan steril. bahan makanan yang ingin kita teliti harus kita hancurkan dan diletakkan diatas cawan. Kemudian cawan tersebut dipanaskan. Jika kita ingin benar-benar menghilangkan kadar air, kita bisa membakar bahan makanan sampai menjadi abu. Atau bisa juga dengan cara lain, yaitu cawan yang berisi bahan makanan tadi di panaskan hingga 100 derajat celcius kemudian dinginkan. Timbang cawan kemudian panaskan lagi. ulangi tahap-tahap tersebut sampai pada akhirnya berat bahan makanan stabil. Jika kita ingin melakukannya dengan praktis, kita bisa menggunakan metode modern, yaitu dengan menggunakan sensor yang ditempelkan pada bahan makanan.
Contoh alat penguku kadar air |
Selain mengandung air, makanan juga mengandung berbagai jenis kandungan lain, yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan lainnya. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.
Protein merupakan gabungan dari beberapa asam amino. Protein memiliki banyak fungsi. Salah satunya adalah sebagai pembangun sel dan sebagai enzim. Enzim berfungsi sebagai katalis dalam reaksi-reaksi yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya pencernaan. Protein dalam tubuh kita bisa rusak atau mengalami denaturasi jika suhu terlalu tinggi. Denaturasi adalah proses pembukaan ikatan protein sehingga protein menjadi rusak. Kerusakan yang terjadi dapat berupa koagulasi (penggumpalan) protein.
Dalam pembuatan gula pasir, kita mengenal istilah sulfitasi. Sulfitasi merupakan proses pemutihan gula pasir. Cara pembuatan gula pasir juga cukup mudah, yaitu dengan cara menggiling batang tebu. Batang tebu akan menghasilkan cairan yang kita kenal sebagai nira. Kemudian nira dipanaskan hingga mengental. Cairan nira yang telah mengental dimasukkan kedalam mesin pemutar yang akan memisahkan partikel kristal gula dengan sisa cairannya. Sisa cairan tebu ini disebut dengan tetes. Tetes bisa digunakan sebagai bumbu dapur. Sedangkan jika tetes kita panaskan akan menghasilkan karamel.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal berbagai macam ekstrak buah. ekstrak buah ini didapatkan melalui proses ekstraksi. Ekstraksi merupakan proses penarikan sari dari buah. Untuk menarik beberapa sari buah ini dibutuhkan air imbibisi. Air imbibisi merupakan air yang dipakai untuk melarutkan sari pati buah.
Bravo!
ReplyDelete