Postingan sebelumnya telah membahas mengenai kaledo, makanan khas suku Kaili, kota Palu, Sulawesi Tengah. Sekarang kita akan bergeser sedikit ke kota Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini merupakan ikon kuliner di Makassar, yaitu sop konro. Sop konro merupakan masakan sop iga sapi yang berasal dari tradisi masyarakat Bugis-Makassar. Sop konro muncul pada sekitar tahun 1960an dan diciptakan oleh Haji Hanafing yang mendirikan rumah makan di Lapangan Kareboshi. Kata konro sendiri dalam bahasa Bugis-Makassar tidak memiliki arti khusus.
Sumber: Resep Koki |
Sop konro merupakan masakan berkuah yang berwarna hitam kecokelatan karena dimasak menggunakan buah keluak. Selain mengunakan keluak, pembuatan sop konro juga menggunakan bumbu lain seperti jinten, ketumbar, dan jahe. Bumbu-bumbu ini digunakan karena adanya pengaruh dari budaya India. Makassar merupakan daerah persinggahan pedagang rempah-rempah selama abad ke-16. Pada awal abad masehi, jalur perdagangan beralih ke jalur laut sehingga jalur perdagangan Cina dan India akan melewati selat Malaka, kemudian terjadilah akulturasi.
Sop konro merupakan masakan sehari-hari masyarakat suku Bugis-Makassar dan biasa dimakan bersama dengan nasi atau buras. Buras merupakan beras yang dimasak bersama dengan santan dan kemudian dibungkus dengan daun pisang. Buras memiliki rasa yang berbeda dengan ketupat. Pada mulanya, sop konro dibuat menggunakan iga kerbau, namun semakin berkembangnya jaman, peminat iga kerbau menjadi semakin sedikit. Sehingga saat ini sop konro dibuat menggunakan iga sapi.
Comments
Post a Comment