Pertemuan 9

Senin, 2 November 2015
A. Bahan Tambah Pangan
   Dalam industri pangan bahan tambah pangan ditambahkan pada bahan pangan untuk menambahkan aroma (flavor), rasa, warna, dan lain-lain (agar awet, dsb).
1. Aroma (flavor)
   Bahan tambah yang biasa ditambahkan berupa senyawa aromatik yang mudah menguap. Bahan tambah pangan yang ditambahkan bisa berupa bahan alami, artifisial (buatan), dan setengah alami. Untuk bahan tambah yang bersifat alami biasa digunakan daun pandan, vanili, kencur, petai, jengkol,lengkuas, daun salam, dll.
   Sedangkan bahan tambah artifisial biasanya digunakan essence. Contohnya essence stroberi, eci, melon, dsb. Yang bersifat setengah alami adalah terasi karena terasi merupakan buatan manusia dengan cara memfermentasi bahan alami.
   Di Indonesia, bahan tambah flavor dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu bahan tambah yang dilarang digunakan dan bahan tambah yang diijinkan untuk digunakan namun dalam jumlah terbatas.
2. Warna
   Bahan tambah untuk warna juga terbagi menjadi 3 golongan, yaitu alami, setengah alami, dan artifisial. Bahan tambah warna yang tergolong alami adalah daun suji (hijau), kunyit (kuning), karamel dan kluwak (cokelat), serta cabai dan buah naga merah (merah).
   Sedangkan yang tergolong setengah alami adalah angkak karena angkak dibuat dengan cara menambahkan mikroba tertentu ke beras sehingga beras berubah menjadi warna merah. Sedangkan bahan tambah warna buatan merupakan pewarna khusus makanan. Pewarna tekstil tidak diperbolehkan. Pewarna tekstil dapat diidentifikasi dari warnanya yang mencolok dan jika suatu produk (contoh buah-buahan yang biasa dijual dipinggir jalan) warnanya seragam (semua sama).
3. Rasa
   Untuk bahan tambah rasa, yang tergolong alami adalah kencur, kulit jeruk purut, kunyit, dsb. Sedangkan yang tergolong setengah alami adalah kafein karena harus diekstrak dulu dari kopi.

   Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bahan tambah pangan:
1. Bahan tambah pangan tidak boleh dikonsumsi secara langsung.
2. Bahan tambah pangan tidak menyangkut penyebab rasa asin, manis, dan asam.
3. Ada beberapa bahan tambah pangan yang memiliki fungsi rangkap, contohnya kunyit (menambahkan warna dan rasa).
4. Dalam penambahan bahan tambah pangan harus memperhatikan takaran dan keamanannya. Takaran dalam penambahan bahan tambah pangan harus pas. Jika kurang, maka tidak akan terlihat perbedaannya. Jika berlebih akan menurunkan minat pada bahan pangan tersebut. Keamanan bahan tambah juga harus diperhatikan. Bahan tambah yang digunakan haruslah yang khusus untuk bahan pangan.

Comments