Supply chain management atau manajemen rantai pasok, seperti yang sudah disampaikan pada unggahan sebelumnya, merupakan suatu manajemen yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah industri. Namun, beberapa tahun terakhir, konsumen mulai mempedulikan produk-produk yang ramah lingkungan. Hal ini disebabkan oleh karena mulai timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlangsungan ramah lingkungan. Selain itu, kesadaran masyarakat juga didukung oleh munculnya regulasi-regulasi oleh pemerintah. Oleh karena itu, industri terdorong untuk menciptakan sebuah rantai pasok yang ramah lingkungan atau green supply chain management (GSCM).
Green supply chain management merupakan penerapan manajemen rantai pasok dalam perusahaan dengan tetap mempedulikan efeknya terhadap lingkungan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Green dkk. pada tahun 2012, apabila perusahaan tidak menerapkan GSCM, maka dapat beresiko menurunkan jumlah konsumen karena konsumen akan beralih kepada perusahaan yang menerapkan GSCM. Namun, walau dengan permintaan masyarakat, GSCM tidak dapat mentah-mentah diterapkan dalam perusahaan karena suatu perusahaan pasti sudah memiliki sistemnya masing-masing sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengganti keseluruhan sistem tersebut. Selain itu, masih adanya keresahan yang dirasakan oleh perusahaan apakah GSCM dapat memberikan hasil yang menguntungkan atau tidak. Menurut penelitian dari Green dkk. tahun 2012, pengimplemetasian GSCM sebaiknya dibagi menjai 2 tahap, yaitu:
1. Memodifikasi sistem informasi menjadi green information system
2. Mengimplementasikan green purchasing, eco-design, dan investment recovery.
Green information system merupakan sistem informasi yang dimodifikasi, misalnya penggunaan video call untuk melakukan rapat. Green purchasing merupakan kerja sama antara perusahaan dengan supplier untuk menciptakan sebuah produk yang ramah lingkungan. Bahan yang yang di-supply oleh supplier merupakan sebuah bahan yang dari awal sudah menerapkan GSCM. Eco-design adalah perencanaan sistem manufaktur dengan meminimalkan penggunaan energi. Selain itu, eco-design juga mencakup pendauran ulang bahan-bahan yang masih dapat digunakan dan meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Investment recovery merupakan suatu cara untuk mengembalikan modal dengan menjual barang berlebih atau bekas.
Konsumen yang peduli terhadap lingkungan akan rela untuk membayar lebih untuk mebeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang menerapkan GSCM. Salah satu contoh perusahaan yang telah menerapkan GSCM adalah The Body Shop.
Comments
Post a Comment