Supply chain management merupakan tugas untuk mengintegrasikan
organisasi-organisasi dalam rantai pasok, dan mengkoordinasikan materi,
informasi, serta aliran keuangan untuk memenuhi permintaan konsumen yang
bertujuan untuk meningkatkan daya saing rantai pasok secara keseluruhan. Supply chain management merupakan hal yang penting karena mengacu pada seluruh sistem rantai
pasok yang meliputi perencanaan, koordinasi, operasi, kontrol dan optimalisasi
berbagai kegiatan dan proses. Manajemen ini bertujuan untuk memberikan produk
yang dibutuhkan oleh konsumen pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat, kualitas yang baik, dan keadaan yang tepat ke lokasi yang benar, serta untuk meminimalkan total biaya.
Manajemen rantai pasok memiliki 4 prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Responsiveness: erupakan emampuan dari suatu rantai pasok dalam memberikan respons yang cepat terhadap kebutuhan dan permintaan konsumen. Sebuah rantai pasok harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen secara cepat sehingga kemampuan memberi respons secara cepat kepada konsumen menjadi lebih penting dibandingkan apabila rantai pasok tersebut membuat sebuah perencanaan dengan jangka yang panjang.
2. Reliability: merupakan kemampuan dari suatu rantai pasok untuk terus memenuhi janji yang diberikan oleh supplier kepada konsumen dengan kualitas produk yang juga baik.
3. Resilience: merupakan kemampuan rantai pasok dalam menghadapi gangguan. Rantai pasok memiliki fokus yaitu ketahanannya terhadap gangguan yang tidak terduga misalnya lonjakan permintaan secara mendadak. Rantai pasok yang baik dan tahan terhadap gangguan juga akan mampu mengatur kapasitas penyimpanan dengan baik sehingga apabila suatu saat terdapat lonjakkan permintaan, rantai pasok mampu memenuhi permintaan tersebut.
4. Relationship: merupakan hubungan antar industri yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas produk, berbagi inovasi, penurunan biaya, serta menciptakan jadwal produksi dan distribusi yang terintegrasi.
Salah satu masalah yang akan merugikan sebuah perusahaan adalah fenomena terjadinya kehabisan stok. Dalam keadaan kehabisan stok, pembeli akan memiliki 2 pilihan, yaitu tetap membeli produk yang serupa di toko lain atau membeli produk yang serupa namun dengan merek yang berbeda. Untuk mencegah fenomena ini, dapat digunakan 4 strategi, yaitu:
1. Laju berkurangnya stok rendah, keuntungan tiap satuan rendah
Produk yang termasuk dalam kategori ini harus ditinjau kembali kelayakannya untuk
dipasarkan. Produk ini adalah produk yang tidak memberikan keuntungan yang
signifikan dan disisi lain bergerak sangat lambat dalam penjualan. Produk ini
pantas untuk diberhentikan produksinya kecuali jika produk tersebut memiliki
peran strategis dalam portofolio perusahaan.
2. Laju berkurangnya stok tinggi, keuntungan tiap satuan rendah
Produk dalam kategori ini memiliki
penjualan dengan volume tinggi namun memberikan keuntungan per satuan yang
rendah. Produk ini harus ditinjau kembali cara-cara agar dapat dilakukan
penghematan biaya produk maupun logistik sehingga memiliki kesempatan lebih
besar untuk menghasilkan keuntungan tinggi.
3. Laju berkurangnya stok rendah, keuntungan tiap unit tinggi
Produk dalm kategori ini, meskipun
sulit untuk laku, namun keuntungan yang didapatkan cukup tinggi. Strategi yang
terbaik adalah dengan manajemen terpusat dimana produk diusahakan diletakkan di
ujung terbelakang rantai pasok untuk mengurangi biaya investasi inventaris
total. Kemudian dari pusat tersebut, produk ditransportasikan langsung secara
cepat ke tangan konsumen. Dengan demikian, produk yang tersedia tidak
berkelebihan serta perhatian terhadap konsumen produk tersebut lebih terfokus.
4. Laju berkurangnya stok tinggi, keuntungan tiap unit tinggi
Dalam kategori ini, produk memiliki permintaan yang
tinggi dan memiliki keuntungan tinggi. Strategi yang tepat adalah dengan
memberikan kualitas pelayanan tertinggi kepada konsumen dengan cara menempatkan
produk tersebut sedekat mungkin dengan konsumen dengan tingkat ketersediaan
yang tinggi sehingga produk menjadi semakin mudah untuk diakses dan potensi
pendapatannya dapat meningkat.
Cara menciptakan sebuah rantai yang pasok adalah menciptakan sebuah rantai pasok yang responsif. Leannes dan Agility merupakan istilah yang sangat penting dalam menciptakan rantai pasok yang responsif. Leanness berarti proses tanpa kelebihan pasokan sehingga
proses dapat berjalan dengan efektif tanpa adanya inventaris yang menumpuk.
Sedangkan agility berarti mampu merespon permintaan pasar dengan cepat. Rantai pasok lean akan
bekerja dengan sangat baik pada industri volume besar dengan permintaan pasar
yang dapat diprediksi dengan mudah seperti industri suku cadang kendaraan
bermotor, sedangkan rantai pasok agile akan bekerja lebih efektif pada industri
yang menuntut variasi produk tinggi.
Comments
Post a Comment