Arsik dan Naniura, makanan unik dari Batak

Makanan bagi suku Batak tidak hanya dianggap sebagai pemenuh kebutuhan fisik namun juga menunjukkan tradisi yang kuat seperti penggunaan bumbu dan bahan-bahan yang telah sejak lama digunakan. Makanan khas Batak yang akan dibahas dalam posting kali ini adalah naniura dan arsik. Naniura dalam bahasa batak berarti ikan yang diasamkan. Naniura ini merupakan makanan khas dari suksu Batak, khususnya Batak Toba. Ikan yang digunakan merupakan ikan air tawar. Pada mulanya, naniura tercipta karena dikonsumsi oleh para nelayan yang melaut pada pukul 3 pagi namun tidak ingin menyusahkan istri mereka. Karena hal itu, mereka mengolah ikan yang dimatangkan dengan asam jungga. Mulanya naniura dibuat menggunakan ikan batak atau ihan. Namun seiring berjalannya waktu, ikan batak mulai punah dan pembuatan naniura beralih menjadi menggunakan ikan air tawar lain seperti ikan mas. Naniura tidak dimatangkan menggunakan panas. Pemasakkan ikan terjadi karena terjadinya perubahan struktur protein sehingga ikan nampang "matang" seperti dimasak dengan panas. Proses pembuatan naniura dilakukan dengan memberishkan ikan terlebih dahulu dan kemudian ikan dibagi menjadi 2 bagian secara vertikal. Ikan tidak boleh terputus karena masakkan ini bermakna sebagai permohonan pada Tuhan agar hidup kita sempurna dan tidak tercerai berai ketika ada masalah. Setelah ikan dibersihkan dan dicuci, ikan dikeringkan dengan cara digantung dan kemudian ikan diasamkan. Selama menunggu ikan kering, dapat disiapkan bumbu-bumbu yang akan dibalurkan pada ikan seperti bawang merah, kemiri, bawang batak, bawang putih, kunyit, cabai, andaliman dan batang rias. Pengasaman dapat dilakukan selama 2-3 jam. Apabila direndam lebih lama, maka ikan akan menjadi lunak. Asam dapat membunuh mikroba dan melunakkan tekstur ikan. Setelah diasamkan, bumbu dibaluri.
Naniura
Arsik berarti mengeringkan atau memindahkan air ke tempat lain. Arsik dikenal jug dengan pepes khas Sumatera Utara. Cara memasaknya dengan menambahkan sedikit air pada bumbu yang dihaluskan lalu bumbu dipanaskan hingga air menguap. Arsik dapat dibuat dengan berbagai jenis daging seperti daging babi, daging kerbau, atau daging anjing dan akan disebut sebagai juhut na naniarsik. Selain itu, ikan juga bisa digunakan namun akan disebut dengan dengke na niarsik. Makanan ini akan didominasi dengan 3 rasa yaitu asam, asin, dan pedas. Rasa asam berasal dari asam gelugur dan asam cekala. Rasa asin dari garam dan rasa pedas dari penggunaan cabai. Bumbu khas Sumatera Utara yang biasa digunakan adalah andaliman, bawang batak (lokio), asam gelugur, dan asam cekala. Sedangkan bumbu umum lain yang digunakan adalah kunyit, jahe, lengkuas, serai, bunga kecombrang, cabai, dan garam.
Arsik

Comments